“Sampai kapan kita harus berbohong kepada orang-orang tentang kehamilanmu?”
“Jangan. Saya hanya butuh kawan, bukan pahlawan.”
“Yeah, right. Terserah apa katamu, yang jelas hari ini juga aku akan menemuinya. Dia harus tahu akibat perbuatannya!”
*
“Sa-saya sudah mencoba menahannya. Saya menggenggam tangannya sebelum ia beranjak dari kursi.” Aku menutup mata erat-erat sambil berusaha menjauhkan diri darinya. “Ke-kekuatan satu tangannya jauh melebihi kekuatan kedua tangan saya. Sa-saya minta maaf.”
Asap rokok mengepul di udara berbentuk huruf O.
“Kemari!” Perintahnya.
“Sa-saya tidak berniat pergi. Meski dia merayu saya berkali-kali, hanya kamu yang saya cintai. Sungguh.”
Aku tahu kata-kataku tidak ada gunanya. Untuk sekian kalinya, punggungku menggantikan peran asbak tempat ia seharusnya mematikan rokok.
*
Tulisan ini untuk #FF2in1 yang diadakan oleh nulisbuku
Tema 1: I Love The Way You Lie – Eminem Feat Rihanna