mengingat Kau berarti mengingat setiap desah napas
yang masuk dan yang keluar semestinya berbeda
mencari titik seimbangnya senantiasa
tetapi jiwa-jiwa baru ini kerap lupa
bahwa yang seimbang bukan putih-putih
bukan hitam-hitam
melainkan hitam-putih
atau putih-hitam
atau masuk-keluar
atau Kau-aku
yang menyala bisa padam
yang padam bisa menyala
ketika cahaya yang kaubuat membuat orang lain tercerahkan
atau gelapnya dirimu memengaruhi pandangan jiwa-jiwa di sekitarmu
seimbang itu mencari-cari titiknya lagi
agar dalam gelap semua tercerahkan
atau di sekitar cahaya semua tak menafikan bayangan
mengingat Kau berarti mengingat diri sendiri
bahwa yang disebut seimbang adalah Kau-aku
berhenti di setiap perjalanan
berjalan di setiap perhentian
menengok kiri-kanan
depan-belakang
atas-bawah
semua penjuru
tempat datangnya baik-buruk
mengingat Kau berarti mengingat mimpi
hingga aku terbangun dengan alir keringat deras
ketakutan tak bisa hilang
hangat atau embus ketenangan dari orang-orang
tak mampu seimbangkan deru napas
masuk-keluar
hanya kesadaran bahwa kita berada pada
sebuah tempat yang masih berat sebelah
fana
dan titik seimbang itu akan terwujud ketika
kaki-kaki lelah kita sampai di tujuan
menginjak rumput hijau yang tak pernah kering
musim yang tak pernah ekstrim
cahaya yang tak pernah benderang
tepat
pas
penyeimbang fana
yang dapat dituju melalui hanya satu jalan
***
Kamu itu mereka, mereka itu kamu
dengung suaranya masih samar terdengar
desah nafasnya masih tertangkap secara jelas
menatapi tiap helai bait yang kau sebut butiran detik waktu
menjadikannya semu, menjadinya abu-abu, melebur menjadi satu
bersama menjadi embun, bersatu menjadi tetes air
tetes air harapan yang banyak dinanti segmen akar penghidupan