Sabtu-Minggu (tanggal 7-8 Agustus 2010) kemarin, saya berkesempatan untuk berkunjung ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sebagai referensi liburan kalian, berikut saya ringkaskan liburan saya ke Pulau Tidung dalam angka. 😀
360.000
rupiah/orang adalah dana yang saya bayarkan kepada penyelenggara acara, dalam hal ini kawan-kawan dari Indonesianexotic. Biaya tersebut termasuk biaya perjalanan, biaya penginapan, biaya makan (empat kali), biaya penyewaan alat-alat snorkeling dan kapal menuju spot-spot untuk snorkeling, bakar ikan dan api unggun di Sabtu malam, dan kaos dari Indonesianexotic. Ohya, itu belum termasuk biaya ngemil bagi yang suka ngemil diluar jam makan. Hehehe…
296
menit adalah waktu yang saya habiskan di atas kapal penyeberangan dari Muara Angke ke Pulau Tidung dan dari Pulau Tidung kembali ke Muara Angke. Ughhh…, capek duduk. 😦 Tapi bagi kalian yang ingin menghemat waktu perjalanan, ada alternatif lain yaitu berangkat dari Marina Ancol karena dengan harga yang beberapa kali lipat lebih mahal, kalian akan naik kapal cepat dengan menghabiskan waktu kurang lebih 180 menit PP (Pergi Pulang).
32
orang adalah jumlah anggota rombongan yang saya ikuti dan hanya dua orang yang saya kenal. Sisanya adalah orang-orang asing yang kemudian menjadi teman seiring kebersamaan kami selama kurang dari dua hari. Hmmm.., selain bisa berlibur saya juga bisa menambah teman. Seru kan.?!
15
menit adalah waktu yang saya perlukan untuk menyeberangi jembatan (disebut juga Jembatan Cinta) yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil dengan kecepatan: SANTAI. 😀 Jembatan tersebut juga dinamakan Jembatan Cinta karena konon katanya bagi pasangan yang sedang jatuh cinta dan bergandengan tangan di jembatan itu, akan bisa mencapai pelaminan yang langgeng. Tertarik untuk membuktikan? 😀
5
adalah jumlah pulau yang sudah pernah saya kunjungi dari seratusan lebih pulau yang termasuk dalam Kepulauan Seribu. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Pramuka, Pulau Semak Daun, Pulau Tidung Besar, Pulau Payung Besar, dan Pulau Tidung Kecil. Diantara kelima pulau tersebut, Pulau Semak Daun memiliki pantai yang paling indah.
2
adalah jumlah spot snorkeling yang saya nikmati. Spot kedua lebih indah. Lebih banyak ikan warna warni, lebih banyak karang/terumbu karang aneka rupa/bentuk dan warna. Di spot kedua ini, air lautnya juga lebih jernih.
0
adalah jumlah mangrove yang saya tanam disana. Sebenarnya itu acara tambahan dari panitia yang telah mengatur jadwal kami, tapi saya lebih memilih untuk menikmati orang-orang yang yang tengah asyik melompat dari jembatan sambil sesekali melihat teman-teman yang bermain voli pantai.
0
adalah jumlah lompatan yang saya lakukan dari jembatan cinta. Ya, diawal-awal jembatan tersebut ada lengkungan yang cukup tinggi, kurang lebih 8 meter, dimana anak-anak dan para pengunjung tertarik untuk memacu adrenalin mereka dengan melompat ke laut yang kedalamannya kurang lebih 15 meter.
0
adalah jumlah moment yang saya abadikan ketika berlibur kemarin. Ya, itu karena saya tidak punya kamera dan handphone saya masih tipe low end. (Hari gini..?!) Hahahaha….
Kelak jika saya punya kesempatan untuk kesana lagi, saya ingin sekali mengubah angka 0 (nol) diatas menjadi 1, 2, 3, dst alias melakukan hal-hal yang belum sempat saya lakukan pada liburan kemarin. Doakan saya.! 😀