Dear, Para Pembaca. Apa Buku Terbaik yang Kalian Baca Tahun Ini?

*

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dari enam puluh buku yang saya baca di tahun 2016, ada lebih dari empat puluh yang saya suka. Lumayan, ya. Tidak terlalu membuang-buang waktu. Tapi apakah buku yang saya suka akan saya baca ulang? Belum tentu. Hehe.. Dan berikut ini adalah sembilan dari sekian yang mungkin akan saya baca ulang (diurutkan berdasarkan yang lebih dulu dibaca).

1. 86 (Okky madasari)
Kalian PNS? Atau penasaran korupsinya PNS itu seperti apa? Atau, pengin tahu bagaimana PNS yang seharusnya melayani masyarakat malah memeras masyarakat? Well, 86 menceritakan kelakuan PNS yang seorang juru ketik di lingkungan pengadilan negeri. Juru ketik! Seting waktunya tahun 2004 (kalau nggak salah) dan semogaaaaaa  di tahun-tahun belakangan ini tidak ada lagi yang seperti itu. Ada yang bisa mengonfirmasi?

2. Pangeran Cilik ( Antoine de Saint-Exupéry)
Pangeran Cilik jelas tidak cukup sekali baca, karena saya merasa novel ini memiliki beragam makna. Entahlah, yang jelas masih ada rasa penasaran meski sudah baca sampai habis.

3. Matilda (Roald Dahl)
Matilda adalah novel paling menyenangkan yang saya baca tahun ini. 😀 Utamanya karena Matilda diceritakan sebagai anak kecil yang suka banget baca. Masa di usia lima tahun, Matilda sudah baca novel karya penulis besar seperti Charlotte Bronte, H.G. Wells, Jane Austen, John Steinback, Charles Dickens, Graham Greene, C.S. Lewis, dll. Bikin iri! Sampai sekarang, saya bahkan belum pernah baca karya Jane Austen dan Charles Dickens. Haha..

4. The Bell Jar (Sylvia Plath)
Karena hidup harus seimbang, maka setelah membaca yang menyenangkan, saya dibawa ke dunia depresinya Sylvia Plath. Ada yang bilang bahwa The Bell Jar ini semacam memoar, jadi berdasar kisah nyata penulisnya. Dengan kata lain, Sylvia Plath sedang bercerita tentang dirinya sendiri. Beliau berusaha bunuh diri karena merasa nggak ada yang paham dengan dirinya. Dibanding ceritanya, gaya bertuturnyalah yang bikin novel ini terasa benar-benar suram. :/

5. Chronicle of A Death Foretold (Gabriel Garcia Marquez)
Sama seperti Kenangan Perempuan Penghibur yang Melankolis karya penulis yang sama, saya juga suka Chronicle of A Death Foretold. Bagi sebagian orang, mungkin cara bertutur Gabo agak datar dan membosankan, ya. Tapi entah kenapa saya betah aja baca sampai selesai. Apalagi novel ini sangat mengingatkan saya akan Lelaki Harimau (Eka Kurniawan) yang juga saya nikmati. Btw, sampai sekarang, saya masih penasaran adakah artikel yang membahas Lelaki Harimau dengan Chronicle of A Death Foretold dari segi penyajian. Diawali dengan kasus lalu pelan-pelan flashback ke belakang. Serupa.

6. Di Tanah Lada ( Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Sudah baca beberapa novel karya pemenang sayembara novel DKJ, dan kesimpulan saya seragam: kurang sesuai selera. Tapi terlalu banyak orang yang bahas Di Tanah Lada dan ini sulit diabaikan. Lemah. Akhirnya baca dan ternyata…suka! ❤ Penggunaan sudut pandang anak kecilnya sih yang bikin menarik. Cara si anak kecil memandang hidup itu lho. Tua banget. Tapi gimana, ya. Keren lah.

7. Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)
Setelah sekian lama punya bukunya dan merasa belum pantas baca novel ini, AKHIRNYA SAYA MEMBERANIKAN DIRI BACA BUMI MANUSIA. *sujud* Entahlah, untuk beberapa karya besar saya sering merasa belum pantas (membacanya). Selalu ada alasan untuk tidak menyediakan waktu, selalu ada alasan untuk memilih buku lainnya. Dan perasaan tidak pantas itu seringnya terbukti. Bumi Manusia memang sekeren itu dan sangat wajib dibaca oleh semua orang.

8. Chairil: Sebuah Biografi (Hasan Aspahani)
Biografi Chairil Anwar ini kalau dijadikan film dokumenter akan keren banget. Penasaran dengan tempat-tempat yang akan menjadi latar terutama karena sempat mendatangi langsung tempat-tempat tersebut ketika ikut #ChairilAnwarWalk bareng Jakarta Good Guide dan Gagasmedia. Kalau terkait Chairil sendiri tak usah diragukan lah ya. Melalui puisi, Chairil memainkan peran yang cukup besar dalam kebahasaan di Indonesia. Yang concern dengan(perkembangan) Bahasa Indonesia, harus baca Chairil.

9. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi (Yusi Avianto Pareanom)
Raden Mandasia ini rada lain dari yang lain. Saya belum banyak baca buku tentang kerajaan atau dunia persilatan/peperangan. Paling jauh, Mahabharata (Nyoman S. Pendit). Jadi mau nggak mau, bayangan saya ketika membaca Raden Mandasia ya seperti epos Mahabharata itu. Kalau film, saya visulisasikan seperti Pendekar Tongkat Emas. Bagus. Yang paling menarik dari Raden Mandasia adalah potret masa sekarang yang dimasukkan ke dalam cerita. Jatuhnya jadi satir. Satir yang keren banget.

*

Sayang banget baca Raden Mandasia di tahun yang sama dengan baca Bumi Manusia, karena best read 2016 jatuh pada Bumi Manusia. Menang tipis dari Raden Mandasia. 😀

Kalau kalian, apa nih best read 2016-nya? Share, dong. Lalu menangkan kesempatan untuk mendapatkan buku-buku di (foto di) atas. Iya, ini semacam giveaway.

***

33 thoughts on “Dear, Para Pembaca. Apa Buku Terbaik yang Kalian Baca Tahun Ini?

  1. ANGGUN says:

    Buku terbaik yang kubaca di 2016 antara lain:
    1. RADEN MANDASIA. Jujur, buku ini semacam angin segar di antara riuhnya novel romance dan horor yang banyak beredar. Saking serunya, aku baca sambil menyusui.

    2. O. Beli novel karya Eka Kurniawan ini sebenarnya untuk kado pak Suami yang ngefans sama Eka. Eh ternyata penceritaannya unik dan beberapa gagasannya terasa menggelitik.

    3. THE GIRL ON THE TRAIN. Sekalinya baca buku di HP via aplikasi iJak. Eh ternyata buku yang lagi ngehits ini ada di aplikasi itu. Jadinya nyoba baca dan ternyata ceritanya seru. Bikin pengin nulis cerita thriller juga hahahah …

    — Anggun Prameswari —
    Twitter @mbakanggun

  2. Alfath says:

    Buku terbaik yang saya baca tahun ini adalah “Thanks for your feedback: The science and the art of receiving feedback well” by Douglas Stone & Sheila Heen. Buku ini bukan terbitan tahun 2016, tapi saya baru menemukan dan membacanya tahun ini. Ternyata, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak selalu mampu menerima ‘feedback’ dari lawan bicara dengan baik. Demikian pula ketika kita memberikan ‘feedback’ pada lawan bicara. Pujian tak selalu tepat bila disampaikan kepada orang yang memerlukan bantuan arahan dari kita, karena orang tersebut mengharapkan detil jelas apa yang dilakukannya sudah benar atau salah, melebihi kata-kata ‘wow kamu berhasil’. Lalu terkadang ucapan terima kasih dan pujian merupakan hal yang dinanti oleh golongan orang tertentu, ketika mereka telah bekerja keras namun tetap saja masih terdapat celah. Nah disinilah hal-hal tersebut dibahas, hal-hal ketika berbicara dua arah tapi terjadi salah paham karena membicarakan dua point yang berbeda. Hal-hal yang diperlukan untuk mengklarifikasi keputusan antar anggota keluarga, atasan, rekan, dan bahkan orang asing. Buku ini cocok untuk mengetahui jenis-jenis ‘feedback’ yang beredar di sekitar kita,bahkan untuk siapa saja yang pernah merasa tidak nyaman ketika menerima komentar dari lawan bicara.

  3. Rimadian Ulfa Yusfia (@AdinRim) says:

    Hai kak.. Mau nge-share novel favorit yang saya baca di tahun 2016 nih, sekalian ikut giveaway-nya juga *seperti peribahasa sambil menyelam cari ikan, haha, maaf saya lebay*.
    Selama hampir dua belas bulan ini, saya membaca empat belas novel (kebanyakan e-book, huhu) dan untungnya saya tidak pernah bikin target, jadi nggak kecewa-kecewa amat lah karena jumlah yang saya baca benar-benar sedikit jika dibandingkan para reader lain, apalagi kakak. Dan dari empat belas itu, setengahnya saya favoritkan.
    Here they are.. 🙂

    1. The Hunger Games, Catching Fire, Mockingjay – Suzanne Collins

    The Hunger Games menceritakan tentang gadis bernama Katniss Everdeen yang harus mengikuti The Hunger Games (perlombaan ini sebagai pengingat adanya pemberontakan di masa lalu) di mana para pesertanya harus bertahan hidup hingga menjadi satu-satunya yang tersisa dan dianggap menang.
    Sementara untuk Catching Fire, Collins masih melibatkan perlombaan sebagai inti cerita. Sedangkan pada Mockingjay, ia semakin menunjukkan sisi dystopia-nya novel ini.

    Sekadar pemberitahun, karya mbak Collins ini trilogy *udah jelas 😥 * dengan genre sci-fi, dystopian, dan adventure. Seri pertama novel ini adalah terjemahan kedua yang saya baca setelah seri kesatu Gallagher Girls. Dan dari trilogy ini-lah saya jadi naksir novel luar, terutama yang berjenis fiksi ilmiah dan dystopia. Pokoknya rasanya gimana gitu kalau baca-baca novel yang futuristik dan canggih banget, plus ada bau-bau politiknya, apalagi melibatkan pemberontakan dan perang segala macem.
    Selain dari segi tema dan genre, tokoh plus jalan ceritanya sempurna (para remaja, alur cepat, dan nggak bertele-tele).
    Jadi, hampir ketiga bukunya seimbang-lah, sama-sama bikin ketagihan untuk membacanya sampai akhir.

    2. The Maze Runner – James Dashner

    The Maze Runner menceritakan tentang para remaja cowok yang harus mencari jalan keluar melalui sebuah labirin berisi monster mengerikan yaitu Griever.

    Ini adalah novel sci-fi plus dystopia *lagi-lagi*, tapi bedanya saya baca versi englishnya. Dan berhubung kemampuan bahasa inggris saya masih sebatas inggrisnya anak sekolahan, butuh waktu lama untuk menyelesaikan buku ini. Tapi eng ing eng, saya naksir sama temanya juga nih, terutama saat baca sinopsis untuk pertama kalinya dan ada kata-kata labirin. Selain itu jalan cerita The Maze Runner sangat mencekam hingga saya tidak bisa berhenti begitu saja di tengah jalan karena sibuk atau apalah.
    Gaya penulisannya juga bagus, mana ada vocab unik yang membuat saya ngerasa jadi remaja gaul dari luar negeri *alahh*, plus tiba-tiba suka aja sama novel yang masih asli berbahasa inggris.

    3. Century – Sarah Singleton

    Century mengisahkan tentang dunia Mercy yang remang-remang. Ia harus mencari fakta-fakta dibalik dunianya itu, termasuk misteri kematian ibunya.

    Satu lagi novel terjemahan yang kali ini bergenre mistery. Saat membacanya, saya benar-benar kebawa ke dalam cerita yang terkesan gloomy dan penuh teka-teki. Meskipun setting yang diambil hanya seputar rumah Mercy bersama keluarganya, ada kisah yang mengejutkan di baliknya. Dan itu-lah yang membuat saya menyukainya (twist yang sangat tidak terduga), serta bagaimana matangnya cerita ini dengan tokoh anak kecil *secara biasanya tokoh yang imut-imut ujung-ujungnya menyebabkan ceritanya jadi terlalu imut untuk dibaca kita-kita :D*.

    4. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin – Tere Liye

    Novel ini menceritakan tentang kakak-beradik bersama ibunya yang tinggal di rumah kardus *aku nggak bisa bayangin*. Kehidupan mereka perlahan-lahan berubah setelah kedatangan laki-laki bernama Danar.

    Novel yang judulnya panjuangg ini adalah novel Tere Liye pertama yang saya baca. Sebenarnya tema cerita ini sederhana, mengenai orang miskin yang mendapat pertolongan dari orang yang lebih mapan. Tapi entah kenapa saya jadi meng-favoritkannya, terutama setelah menyadari bahwa banyak quote di dalamnya, plus lagi-lagi ada sesuatu yang membuat novel ini spesial, yaitu kejutan di tengah hingga akhir cerita. Pokoknya benar-benar di luar dugaan, membuat saya jengkel-jengkel sedih karena kejutan yang terlalu mengejutkan *tapi bagus*.

    5. Putri Kesayangan Ayah (Daddy’s Little Girl) – Marry Higgins Clark

    Novel ini menceritakan tentang Ellie yang berusaha sangat keras untuk membuktikan siapa orang yang sudah membunuh kakanya, Andrea, sewaktu mereka masih kecil. Meskipun si pelaku masuk penjara (bahkan sudah bebas setelah bertahun-tahun), Ellie tetap mencari bukti tentang pelaku yang sebenarnya, karena mulai banyak orang yang meragukan kebenaran tentang si pembunuh.

    Saya benar-benar membaca novel thriller *:D* meskipun tidak terlalu kerasa thrillernya, tapi yang membuat saya suka adalah misteri dan twist-twist yang disajikan. Saya berasa jadi detektif saat membacanya, karena jalan cerita yang ditampilkan penuh teka-teki dan dengan alur cepat. Jadi, rasanya susah untuk tidak terus membacanya sampai akhir.

    • Rimadian Ulfa Yusfia says:

      Jadi untuk best-read *menurutku* tahun ini adalah The Hunger Games karena bisa dibilang keseluruhan isinya saya suka.

  4. dherilsofia says:

    Dear, ManDewi.

    Ada beberapa best read-ku tahun 2016 ini. Di antaranya ada fiksi dan non-fiksi.
    Fiksi
    1. All The Bright Places – Jenniver Niven
    Novel young-adult ini mengangkat tema yang unik untuk ukuran novel YA. Mental illness dan grief diangkat menjadikan kisah YA yang biasanya itu-itu saja menjadi berbobot tetapi tidak membebani ketika membaca. Ah, dari novel ini aku belajar bahwa kita tidak bisa menjudge orang sedangkal pemikiran negatif kita ttg orang itu.Novel ini mengisahkan bagaimana Violet belajar untuk bertahan hidup dan menghadapi grief yang dia alami dari Finch, seorang cowok yang ingin segera mengakhiri hidupnya. Paradoks sekali. Kisah ini menyentuh sekaligus menyisakan after-reading mood yang depressively lingering.

    2. Inteligensi Embun Pagi – Dewi Lestari
    Seperti buku pamungkas seri apapun, buku terakhir selalu memiliki kesan yang mendebarkan ketika akhirnya dirilis. Seluruh perjalanan panjang mengikuti seri ini, terbayar sudah dengan IEP yang terasa sekali penulisnya ingin memberikan yang terbaik untuk pembacanya. Aku sebagai salah satu penggemar Dewi Lestari merasa legaaaa sekali akhirnya kisah Supernova bisa ditutup dengan apik dan harapan baru. Melihat seri buku berkembang dan mengikutinya memang menjadi pengalaman menyenangkan tersendiri. Seri Supernova ini adalah buku seri pertama dari penulis lokal yang mampu kuikuti sampai selesai. Yeeeyyy.

    Non-fiksi

    1. Bioetika – C.B. Kusmaryanto
    Aku membaca buku ini karena sedang melakukan riset untuk tulisanku yang perlu sentuhan science. Awalnya aku tidak begitu niat dan berharap tulisan itu akan mendapatkan respon positif dari pembaca di platform di mana aku menulis. Tetapi, respon tak kuduga membawaku harus melakukan riset dan aku bertemu dengan buku ini. Di luar kebutuhan riset itu, buku ini menyajikan pandangan bawah bagaimana dunia sains memandang pertanyaan dasar tentang hidup manusia yang menyangkut berbagai disiplin ilmu. Bioetika mengaitkan kehidupan manusia dengan banyak ilmu lain. Dari sini aku belajar untuk lebih menghargai orang lain dan kehidupannya dari kacamata bioetika. Satu kutipan yang masih berkesan dari buku ini adalah… Manusia harus dihormati bukan karena dia adalah bagian dari Homo sapiens, melainkan karena keputusan yang dia buat. Terlepas yang dilakukan manusia itu buruk atau baik, tetap saja hal itu hanyalah siklus bukan something perpetual yang kita hakimi baik selamanya, buruk selamanya. Manusia diberikan kapasitas untuk mengambil keputusan dan bertindak namun bukan berarti dia baik selamanya atau buruk selamanya. Semua itu hanya sekeping koin dengan dua sisi yang saling bertolak belakang.

    Id Twitter: @sofiadheril
    Dheril Sofia

  5. Dina Holmes (@dina_holmes) says:

    Dear ManDewi

    Buku terbaik yang saya baca di tahun 2016 adalah:

    1. Manusia Harimau – Eka Kurniawan

    Baru tahu tentang Eka Kurniawan setelah salah satu teman share berita tentang dia di Facebook yang menjadi salah satu nominasi di Man Booker International 2016. Jika Eka dinominasikan di ajang internasional bersama penulis dari berbagai macam negara berarti buku ini worth to try. Dan memang Eka layak masuk dalam nominasi karena Manusia Harimau is totally mind blowing. Cara dia bercerita dan plot twist-nya memang sungguh mengagumkan. I fell in love on the first book. Saya jarang membaca buku dengan gaya penulisan Eka tapi karyanya menjadi angin segar di tengah-tengah koleksi novel saya. Sekarang saya adalah salah satu fans Eka Kurniawan

    2. To Kill A Mockingbird – Harper Lee

    Novel klasik yang tidak akan pernah dimakan oleh waktu. Novel ini adalah salah satu novel terbaik yang pernah saya baca. Bercerita tentang perbedaan ras di Amerika pada tahun 1930-an novel ini membawa saya untuk mempelajari kembali sejarah, tidak hanya sejarah di Amerika tetapi juga sejarah Indonesia. Banyak hal yang bisa dipelajari dari novel ini, mulai dari sejarah, hubungan antar manusia dan kasih sayang. Sebuah novel yang pantas untuk diwariskan ke anak cucu.

    -Dina-

    Twitter id: @dina_holmes

  6. ROHAINA LILIS says:

    Wah bacaan kak Mandewi keren ya, beragam banget. Kalo saya masih mentok di buku fiksi😊
    Bacaan yg sangat berkesan di tahun 2016 ini The Girl on Paper, novel terjemahan Perancis karya Musso. Saya benar-benar dibuat terkesan oleh twist yg disuguhkan oleh Musso di buku ini. Bukunya tebal tapi ngga bikin bosen karena gaya berceritanya ngga monoton. Endingnya juga bagus, secara saya paling suka dengan happy ending.
    Dan salut juga buat kak Yudit, Penerbit Spring yg menterjemahkan buku Musso ini dengan baik.

  7. Insan Gumelar Ciptaning Gusti says:

    Twitter id: @san_fairydevil

    Tahun ini, enggak begitu banyak buku yang aku baca karena yah, bulan-bulan awal tahun sibuk karena ada masalah dan harus pindah rumah, lalu di pertengahan sibuk sama masuk kuliah dan berbagai macam ospek. Baru di bulan-bulan ini, aku mulai baca buku lagi.
    Jadi dari beberapa buku yang aku baca yang menururku paling bagus adalah Medulla Sinculasis karya Paox Iben.
    Buku ini aku dapet di bazar yang di gelar di perpustakaan kampus. Aku tertarik beli karena sinopsisnya. Dan setelah baca, aku lega karena aku benar. Kesannya berat tapi enak waktu baca.

  8. Alba says:

    Buku terbaik yang saya baca tahun ini adalah Burung Burung Manyar gubahan Y.B Mangunwijaya. Kisah ini sungguh membuat saya sangat beruntung dapat diberikan kesempatan untuk mengetahuinya sekaligus meresapinya dari sudut pandang yang sudah pasti tidak biasa.Setelah membaca kisah ini, sosok Teto sungguh tidak bisa lepas dari pikiran saya untuk beberapa lama. Bahkan, saya menjadikan ia sebagai sosok ideal dan berharap ia bersemayam di salah satu tubuh penduduk bumi, agar saya nanti dapat bercengkrama atau paling tidak bertatap muka dengannya. Saya juga sempat ingin menganugerahkan Best Read 2016 pada Bumi Manusia, tetapi pesona Teto benar-benar membuat saya tidak bisa jatuh ke hati yang lain lagi. Meski sama-sama termasuk koleksi best historical fiction, namun Burung Burung Manyar punya esensi lebih kuat yang membuat saya sampai panas dingin membacanya, sekaligus menyadarkan saya kepada sesuatu yang tidak saya ketahui sebelumnya.

  9. Annisa Az Zahra says:

    Buku terbaik yang saya baca tahun ini adalah novel A Untuk Amanda karya Annisa Ihsani. Bercerita tentang seorang gadis SMA yang depresi karena semuanya berjalan sempurna. Aneh kan? semuanya sempurna dia malah depresi gitu. Amanda ini mengalami impostor syndrome atau sindrom penipu dimana dia merasa kalau nilai A yang didapatnya itu hanya keberuntungan saja, dan kebetulan saja ia bisa menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
    Aku baca novel ini tuh kayak bercermin, aku juga pernah ngalamin yang merasa penipu itu namun aku gak parah-parah banget sampai ke psikiater. Pokoknya aku suka banget novel YA ini, dan aku pengen baca novel Annisa Ihsani lainnya yaitu Teka-teki Terakhir.
    Itu aja mungkin karena aku baru suka baca tahun ini tapi aku selalu ketagihan dan lapar kalo liat buku. Semoga tahun depan aku bisa rakus baca buku.

    Annisa (Twitter: @anisazahra01)

  10. imratnasr says:

    Tahun ini adalah tahun produktif aku. Banyak banget buku yang aku baca, dan hampir semuanya aku suka, ya karena aku beli makanya aku baca hahaha😂
    Tapi pasti ada yang terbaik dari yang terbaik kan? Nah aku mau share nih kek kakak, novel the best versi aku tahun ini.

    Hmm. Mulai dari yang mana ya?

    1. Dear Nathan.
    Aku masih SMA jadi bacaan aku itu gak jauh dari Teenlit. Aku suka Dear Nathan dari jaman novel ini masih di wattpad. Ceritanya asik banget, Karakter Nathan sama temen-temennya itu kocak banget bikin ngakak! Tapi belum selesai cerita ini di wattpad malah mau di terbitin, jadi terpaksa beli karena mau tau ending ceritanya. Dan aku kecewa banget yang pas beli. Karena Nathannya pake saya-kamu. Monoton banget gak kayak anak SMA yang lebih seneng lo-gue, disitu doang aku gak sukanya tapi selebihnya Dear Nathan bisa masuk daftar Best Read 2016.

    2. Critical Eleven
    Of course ini bakalan ada di daftar. Aku klepek-klepek sama Ale yaampun. Ceritanya juga enak banget, temanya anti mainstream pula, seneng banget deh. Apalagi pembatas bukunya itu lucu, berbentuk boarding pass gitu.

    3. Architecture Of Love
    Novel yang lain dari Ika Natassa aku suka sama cerita sepupunya Ale ini. Raia Risjad yang pergi New York dan bertemu River. Duh ku suka River banget.

    4. You Are My Moon
    Aku Thailand Addict, omaygattt dan YAMM ini adalah novel thai pertama aku. Pertama aku ikut blogtour dulu kali aja dapet kan yaa, ehh taunya gak dapet. Nyesek meeen. Akhirnya aku coba ngerayu abang buat beliin. Jadi aku ada perjanjian gitu sama abang aku jadi satu bulan itu jajan buku aku 100k😑 dan yang pas itu aku udah pake duitnya buat beli Jingga dan Senja sama Jingga Dalam Elegi new cover yang melebihi budget-_- ehh aku minta lagi,abang gak ngasih dengan merayu susah-susah sampe mogok makan, akhirnya di beliin yeaaay! Aku cinta Jun😘😘 haha.

    5. Trilogi Dilan
    Aku pengemar Dilan sejatiiiiiii. Dilan itu cowo yang pengen aku karungin terus bawa pulang haha😂 Abis romantis banget sama Milea. Duh kapan punya pacar kayak Dilan #curcol. Pokoknya Dilan itu paling favorit!

    Sebenarnya banyak banget yang aku suka, Karya-karyanya Jenny Han, Everything Everything- Nicola Yoon, Angel in The Rain- Windry Ramadhina, Origamiara- Rezza Dwi, Heartbeat- Jealoucy, series yummylit, Tentang Kamu- Tere Liye dan banyak lagi deh.
    Sekian Curcol tentang bukunya, aku udah lelah ngetik haha😂😂
    Wish me Luck!

    twitter: @dreravios

  11. Eni Lestari says:

    @dust_pain

    dari semua buku yang kubaca sepanjang tahun 2016 ini, buku yang berkesan banget, bikin susah move on ke buku baru, dan kunobatkan sebagai best read-ku adalah A Man Called Ove. waktu tau buku ini ada di Ijak, aku langsung bersemangat buat baca. sebelumnya, aku udah sering baca review tentang buku ini. hampir semuanya bilang buku ini bagus dan bikin terharu. waktu aku baca sendiri, aku pun ikutan mewek2 dan merasa tersentuh dengan apa yang dilakukan Ove. Ove ini bener2 manusia langka. dia begitu menjunjung tinggi prinsipnya yang kadang bikin orang lain kesal. walau begitu, Ove juga penyayang. tiap adegan Ove sama istrinya Sonja, aku pasti mewek. Ove begitu mencintai Sonja sampai2 setelah Sonja meninggal, dia pengin bunuh diri. awalnya, aku mikir lebay amat sih Ove ini. tapi ketika baca bab2 flashback masa lalu Ove, aku jadi mengerti apa yang dirasakan Ove dan betapa dalam perasaannya pada istrinya. ah, pokoknya buku ini bener2 bagus dan menyentuh. layak banget dijadikan best read 🙂

    oya, ini salah satu quote di novelnya yang kusuka banget 🙂

    “Mencintai seseorang bisa disamakan dengan pindah ke sebuah rumah. Mulanya kau jatuh cinta dengan semua barang barunya, setiap pagi merasa takjub karena semuanya ini milikmu, seakan khawatir seseorang akan mendadak masuk untuk menjelaskan bahwa telah terjadi kesalahan mengerikan, seharusnya kau tidak tinggal di tempat seindah ini. Lalu, bertahun-tahun kemudian, dinding rumahnya menjadi lapuk, kayunya pecah di sana sini, dan kau mulai mencintai rumah itu bukan karena semua kesempurnaannya, tapi lebih karena ketidaksempurnaannya. Kau mulai mengenal semua sudut dan celahnya. Bagaimana cara menghindari kunci tersangkut di lubangnya ketika udara di luar dingin. Papan-papan lantai mana yang sedikit meleyot ketika diinjak, atau bagaimana cara membuka pintu lemari pakaian tanpa berderit. Semuanya ini adalah rahasia kecil yang menjadikan rumah itu sebagai rumahmu.”

  12. Marfa says:

    Wah banyak Kak, semuanya bagus karena mungkin saya menikmati kali ya, hehe 😀 tahun ini lebih banyak baca buku karya Indonesia, dan yaaaang paling suka adalah Malaikat karya Kak Arus, gimana ya, suka, bagus, dan ooh ternyata gini kalo novel penulisnya lelaki, bagaimana menyampaikan rasa cinta yang kudus itu sendiri melalui karakter, aih keren deh, kakak bisa baca resensinya di sini http://www.umimarfa.web.id/2016/08/malaikat-apakah-kita-masih-melihat-gol-yang-sama.html

    Selamat menyambut tahun baru, Kak! 🙂

    Marfa
    @umimarfa – twitter

  13. Ervan Setiawan says:

    Nama twitter : @saidrha

    Semua memiliki buku yg paling bagus yg di baca tahun 2016 🙂

    Tapi aku punya buku menurutku bgus untuk di makan eh di baca ,

    1. Buku dalam kategori non fiksiku
    25 kisah cinta yg paling mengharukan
    Wow bkin terharu dan menagis krna berdasarkan kisah nyata 🙂

    Aku kaget awalnya ini bukan skdar kisah cinta biasa tapi ada yg bner2 melumat hati dan perasaan gimana gak sakit hati Pasangan pendamping hidup kita selingkuh dan ketahuan bermain dgn Selingkuhanya di kamar 😦

    2. Buku dalam kategori fiksi :
    Aku jatuh pada Tere Liye
    Tentang Kamu

    Kisah perjalanan cinta Yg mengaduk perasaan dan Bagaimana kita harus jatuh bangun dalam perjalanan hidup dan kehilangan orang yg di cintai itu cukup membuat luka yg dalam ..

    Aku tdk akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.#Quote#TentangKamu

    3. Buku motivasi
    18 jurus kungfu kehidupan

    Buku motivasi inilah mengajari kita menahan serangan pikiran buruk dgn andalan mindset yg tertata rapih dan kuat
    Disertai ilustrasi gambar biar kita ga pernah bosan untuk di lihat
    Mengalahkan musuh yg asalnya dari kita sendiri dan itu yg tak terduga

    4. Buku klinik seks
    Ini buku mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan seks apalagi sejak dini
    Dan begitu pula kisah yg banyaknya bahaya pergaulan bebas dan obatan terlarang
    Kita harus mengerti akan hal ini
    Terutama anak-anak sekarang yg sembarangan Akses bebas pornografi yg selama ini orang tua Ga tau apa-apa.
    Mungkin jalan salah satunya Kita mesti paham apa itu pendidikan seks itu 🙂

    5. Buku Malaikat Malik A.S dan Buku Malaikat Israfil A.S

    Ini kedua buku Yg membuat kita berpikir kembali untuk melakukan Kesalahan dan dosa yg selama ini terus di lakukan , bagaimana kengerian Siksa Api neraka begitu pula Hari kiamat yg mencekam .
    Renungan keseharian kita akan bisa di lakukan dalam membaca buku ini .

    Twitter : @Saidrha

  14. Rizky Triaa says:

    Uname twitter : @Octannow_

    Selamat Tahun baru kak ManDewi ☺
    Halo? Di tahun 2k16, saya hanya membaca 7 buku saja (itupun dari bulan Okt sampe Des). Karna saya baru benar-benar mencintai buku *plak*. Dulu hanya sekedar suka, baca-lewat, begitu.
    Sebenarnya semua buku bagus, namun buku yang paling berkesan itu Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang karya Gina Gabrielle.
    Karna buku ini menyajikan kisah dongeng yang dituliskan dengan gaya bercerita yang unik. Sungguh, saya tidak pernah membayangkan akan ada kisah dongeng sederhana yang secara tidak langsung mengandung nilai moral sangat kuat. Misalnya saja, bagaimana seharusnya sikap orang tua menerima anaknya, walaupun tidak sesuai dengan keinginan sang orang tua. Romance dalam buku ini pun dibuat dengan penuh makna. Tokoh-tokoh dalam buku ini diceritakan dengan sangat detail dan unik. Penamaannya juga disesuaikan dengan karakter si tokoh. Banyak sekali ungkapan, kiasan dan metafora yang membuat bertanya-tanya tentang pencarian dan kisah luka dari patah hati tiap karakternya.
    Buku yang sangat diluar ekspektasi dan sangat cocok untuk dibaca di kala malam telah larut menjadi penghantar tidur. Rasanya dongeng Gadis Penenun Mimpi ini membawa berjalan sangat jauh menuju sisi lain Dunia Mimpi. Ditambah lagi banyak sajak-sajak indah.
    Buku ini recomended! apalagi yang rindu dengan kisah penuh imaji sebuah dongeng. Membaca dongeng gak kenal usia kan?
    Lalu ke2 ada You Are My Moon—Penerbit Haru. Aaa pkknya saya suka sama cerita thailand ini. 

  15. Bety Kusumawardhani says:

    Ada tiga buku terbaik yg aku baca di tahun 2016 dan semuanya itu buku terjemahan Jepang karya Akiyoshi Rikako yaitu:

    a. Holy Mother
    Buku ini penuh kejutan yg bercerita tentang sikap protektif seorang ibu terhadap anaknya yg masih kecil karena telah terjadi pembunuhan di lingkungan sekitar rumahnya. Buku ini penuh plot twist dan endingnya sulit ditebak. Ibu ini melakukan hal mengejutkan yg tidak akan terpikirkan oleh siapapun.

    b. Girls in the dark
    Buku yg masuk kategori best seller ini menceritakan tentang analisis-analisis anggota klub sastra terhadap kasus meninggalnya ketua klub mereka. Masing-masing dari mereka menuturkan kecurigaan beserta alasan yg menunjuk satu nama dari anggota klub sebagai pelaku pembunuhan. Buku ini sedang dalam proses pembuatan filmnya. Film akan tayang 1 April 2017.

    c. The dead returns
    Baru kali ini aku membaca buku justru merasa seperti menonton film. Ceritanya sangat menarik dan bahasanya ringan berkisah tentang seorang cowok otaku yg menemukan pesan berwarna hijau di laci mejanya berisi perintah untuk bertemu di tepi tebing. Sesampainya di tepi tebing, si cowok otaku ini justru didorong seseorang ke jurang. Lalu, dia ditolong oleh cowok tampan. Namun, tanah di pijakan kaki si cowok tampan rompal dan mereka berdua sama-sama terjungkal. Si cowok otaku begitu terkejut mendapati dirinya selamat tetapi berada di tubuh si cowok tampan. Alur ceritanya mengalir dengan sempurna hingga di bagian endingnya membuatku sangat terkejut. Aku sampai membaca ulang bab-bab sebelumnya.

    Bety Kusumawardhani (twitter: @bety_19930114)

  16. Kemaulan says:

    Ini nih Buku terbaik yang kubaca tahun kemarin:
    1. The Children of Hurin
    2. Raden Mandasia
    3. A Storm of Swords
    4. Gadis Pakarena
    5. Anak Semua Bangsa
    6. Seri percy jackson and the Olympia
    7. Holy mother
    8. Ptolemys gate
    9. Manusia harimau

  17. Deria Anggraini says:

    Aku ikutan giveawaynya ya kak 😊
    Alhamdulillah tahun 2016 dpt banyak bacaan yg bagus, karna saking banyaknya jadi aku sebutin beberapa aja ya, yg paling terbaik menurut aku.

    1. One Day by David Nicholls.
    Aku tau buku ini karna aku nonton filmnya dulu, dan aku biasa2 aja sih sama filmnya tapi penasaran sama bukunya setelah tau filmnya berasal dari buku. Dan pas baca bukunya yaampun aku suka banget. Penulis buku ini jelas tau gimana untuk memulai cerita dgn baik dan mengakhirinya dgn baik pula, dan menurutku itu yg terpenting dalam menceritakan sebuah cerita. Buku ini bener2 indah menurutku walaupun banyak hal yg menghancurkan hati pembaca di dlmnya, tapi itulah keindahan dari buku ini. Endingnya bener2 tak terduga, ditambah lagi ini sad ending, jadi bener2 ngena di hati. Kisah romance yg bkn hanya mengajarkan tentang arti cinta, tapi juga tentang persahabatan dan kehidupan. Ini buku yg bener2 ada tempat spesial di hatiku, walaupun udh berhasil bikin aku nangis dan susah move on ke lain buku selama bbrp hari.

    2. Ally: All These Lives by Arleen A.
    Ini buku hebat banget, banyak ilmu yg aku dpt dari buku ini, salah satunya tentang teori ilmuwan tentang alam semesta paralel. Bakalan keren bgt kalau teori tsb terbukti benar. Dan buku ini mengajarkan tdk peduli sekuat apapun kita berusaha, kita tdk akan bisa mengalahkan takdir Tuhan.

    3. The DUFF by Kody Koplinger.
    Buku ini salah satu buku YA yg aku suka. Ceritanya lucu, menarik, dan suka banget sama kedua karakter utamanya. Ini salah satu buku yg aku baca cuma dlm satu malam. Karena ceritanya yg menarik dan bikin penasaran, jadinya nggak bisa berhenti utk buka halaman selanjutnya. Dan ada filmnya juga yg diadaptasi dari buku ini, tapi filmnya sama bukunya bener2 jauh beda, dan ngebuatku agak kesel. Emang sih film tuh nggak selalu sama percis kek bukunya, tapi ini ceritanya bener2 diubah, beda banget sama bukunya.

    4. Peter Pan by J. M. Barrie.
    Ini merupakan salah satu buku anak favoritku. Ceritanya bener2 luar biasa, pas baca aku berasa bener2 dibawa masuk ke dunia yg diciptain penulis ini. Keren banget pokoknya. Dan endingnya itu lho, bener2 nyesek. Thn ini juga aku baca buku anak lain, Matilda, tapi menurutku Peter Pan jauh lebih keren walaupun aku suka juga sama cerita Matilda.

    5. Murder At The Vicarage by Agatha Christie.
    Ini buku detektif pertama yg aku baca. Sbnrnya detektif bukan salah satu genre favoritku, tapi karna bukunya punya mamaku jadi nggak ada salahnya utk nyoba baca. Awalnya agak susah mencerna yg terjadi karna buku ini bener2 hebat, banyak misterinya, dan tentunya penulisnya jauh lebih hebat bisa nyiptain cerita kayak gini. Kisahnya tak terduga dan pas baca hal2 terakhir tuh bener2 dibuat kagum sama kehebatan ceritanya.

    Twitter: @deriaanggraini_

  18. teguhafandi says:

    Kalau nonfiksi saya menjagokan dua buku sejarah soal boga di Indonesia, Mbak. “Rijsttafel” dan “Jejak Rasa Nusantara” karya Fadly Rahman. KEdua buku itu memang hasil skripsi dan thesis dari penulis, yang seorang sejarawan di UNPAD. Tetapi yang menarik adalah, fakta-fakta soal boda dan tradisi yang menyungkupi. Kalau di “Rijsttafel” kita akan disuguhkan fakta soal pengaruh Belanda semasa kolonial di atas meja makan. Juga sebaliknya bagaimana pengaruh tradisi makan pribumi ke meja orang Belanda. Sedangkan di “Jejak Rasa Nusantara” kita akan melihat banyak sekali pengaruh, mulai dari India, Arab, China, hingga Eropa pada makanan, bumbu, dan cara pengolahan. Namun akulturasi itu juga menyisakan masalah baru, yaitu adanya local-wisdom yang lenyap seiring proses tersebut. Misal gula jawa, cabai jawa, penggunaan daging kerbau, pemanfaatan tepung beras, sagu, tapioka, maizena, yang digeser gandum.

    Sedangkan buku fiksi saya menjagokan “Raden Mandasia” dan “Agama Apa yang Pantas Bagi Pohon-Pohon?”. Kalau di Mandasia saya merasakan kesegaran dan napas baru dalam novel Indonesia. Sedangkan dalam “Agama Apa…” kita akan disuguhi aroma dan tensi baru dalam cerpen indonesia. Dalam buku kumcer tersebut, disuguhkan banyak teknik bercerita. Banyak pula ‘ketidaklaziman’ yang menjadikan buku tersebut begitu istimewa.

    Sebenarnya saya sudah membuat daftar 10 buku yang paling kusukai sepanjang 2016, semoga berkenan berkunjung.

    https://alterteguh.wordpress.com/2016/12/15/10-buku-yang-akan-saya-ulang-ulang-membacanya/

  19. Elly Darmawan says:

    Buku bacaan tahun ini yang kusuka: 86 dan Charlie and The Chocolate Factory.
    Tapi buku terbaik tahun ini menurutku adalah Cantik itu Luka. Sang pengarang, Eka Kurniawan begitu jago merangkum cerita 6 generasi, dengan tokoh utama, Ayu Dewi, dalam cinta, benci, dendam, perselingkuhan dan misteri dengan porsi yang sama. Setiap tokoh dalam cerita mendapat porsi yang sama penting, bukan cuma tempelan atau numpang lewat.

  20. Adis says:

    Sayangnya, tahun ini aku enggak mencatat buku apa saja yang kubaca. Jadi, agak lama juga memikirkan buku paling berkesan yang kubaca tahun ini. Tapi akhirnya aku menemukannya…

    1. Seven Good Years – Etgar Keret
    Aku mendapatkan buku ini dari sebuah giveaway, sebenarnya bentuknya voucher fisik toko buku. Tapi karena toko bukunya enggak ada di daerah aku tinggal, aku minta penyelenggara giveaway untuk belikan aku buku ini. Hahaha.
    Awalnya kukira ini adalah kumpulan cerpen. Ternyata, buku ini adalah memoar beliau. Seperti halnya cerpen-cerpen beliau, tulisan-tulisan tentang hidupnya juga dituturkan begitu segar, jenaka, kadang mengharukan. Setiap cerita, membawa aku lebih dekat dengan beliau, ketegangan di Israel, polemik hidup beliau. Namun, kesan paling kuat adalah setelah membaca buku ini aku merasa bahagia, merasa senang. Di tengah buku-buku lain yang kubaca tahun ini yang kebanyakan gelap, buku ini seperti oase. Sungguh, buku ini sungguh ringan dan menyegarkan!

    2. Lelaki Harimau – Eka Kurniawan
    Aku sepertinya telat membaca karya beliau. Semua teman sudah berkoar betapa hebatnya beliau. LH bukan karya pertama beliau yang kubaca, sebelumnya ada Cantik Itu Luka, tapi baru beberapa halaman rasanya berat. Aku tidak berekspektasi terlalu tinggi ketika mulai membaca, tapi setelah beberapa halaman LH, aku tahu mengapa tulisan Eka terasa istimewa. Bagi orang lain, mungkin mengenai keluwesannya bercerita, atau teknik menulisnya. Bagiku, keistimewaan itu adalah membaca LH aku merasa sedang mendengarkan orang bercerita. Dia duduk di sampingku, mendongeng tentang hidupnya, hidup Margio dan orang-orang di sekitarnya. Meski ceritanya loncat dari satu ke yang lain, caranya bercerita, caranya membuat penasaran, membuatku betah. Dan di akhir, rasanya ingin diceritakan lagi. Lebih banyak lagi.

    3. Stories of Your Life and Others – Ted Chiang
    Buku ini sesungguhnya kubaca tahun lalu, tapi kuulang lagi tahun ini dan rasanya mengesankan yang tinggal tetap sama, bahkan lebih. Di semua buku, ada satu cerita yang jadi favoritku, yang juga unggulan dari buku ini, yaitu The Story of Your Life. Aku jatuh cinta ketika pertama kali membaca, dan tahun ini membacanya keempat atau lima kali, aku jadi jatuh cinta semakin dalam. Bukan hanya karena kisahnya yang cerdas, menggigit, dan menyentuh. Juga bagaimana Ted Chiang bercerita benar-benar mengenai hati, apalagi dengan prosanya yang indah dan hidup. Bagiku, kisah ini seperti musik, seperti lagu favoritku yang kudengarkan berulang-ulang tanpa bosan. Dan tahun depan, aku yakin akan membacanya sekali lagi.

    Wahahaha kok panjang. Terima kasih untuk GA-nya, kak. Semoga sukses selalu.

    Aditia Yudis (twitter: @adit_adit)

  21. falfanyfitribooks says:

    Buku terbaik tahun ini setelah diperas dan disaring menghasilkan, A untuk Amanda. Penulis Annisa Ihsani, terbitan GPU.

    Novel yang cerdas! Saya juga suka gaya menulisnya. Bahkan sempat dapat julukan John Green-nya Indonesia!

    @falfanyfitri

  22. rinspiration95 says:

    Buku paling berkesan yang aku baca di 2016 adalah :

    1. The Time Keeper-Mitch Albom
    Kenal nama penulis ini dari salah satu penulis juga. Novel ini udah lama diterjemahkan GPU, tapi baru tertarik setelah membaca kesan penulis itu untuk novel Mitch Albom yang lain. Ceritanya sukses bikin aku merenung cukup lama. Aku seolah ‘ditampar’. Pokoknya banyak memberikan pesan, tentang waktu, tentang kehidupan dan kebersamaan dengan orang-orang tercinta.

    2. Tidak Ada New York Hari Ini
    Salah satu buku puisi yang jadi favorit. Aan Mansyur memang sangat luar biasa. Setiap baca puisi di buku ini inget AADC2. Nonton AADC2 inget dengan puisi di buku ini. Aan Mansyur berhasil menghadirkan sosok Rangga, yang nggak hanya dirindukan oleh Cinta tapi juga oleh para pembaca.

    3. The Architecture of Love
    Novel terakhir yang diterbitkan oleh Ika Natassa, sekaligus novel pertamanya yang aku baca. Sebelumnya belum tertarik, tapi tahun ini mulai baca dan berburu bukunya yang lain. Nggak seemosional Critical Eleven tapi aku suka banget dengan Raia-River. Mereka sangat cocok! Sedang terluka tapi saling menyembuhkan. Yaah.. aku jatuh cinta dg sosok River yang misterius, cool tapi passionate banget 😉

    Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta

  23. einekleinedame says:

    Buku terbaik yang saya baca tahun ini?
    Oke, ini hanya list, bukan peringkat ya. Kayaknya 3 buku cukup. Oke?

    1. Crazy Rich Asian – Kevin Kwan
    2. World Without End – Ken Follet
    3. Oleander Girl – Chitra Banerjee Divakaruni

    Kenapa buku-buku itu yang saya pilih?
    1. Karena saya membacanya
    2. Kamu harus baca juga supaya tahu alasan saya (kalau setelah baca tidak sependapat dengan saya, bersyukur saja. setidaknya kamu tidak membuang waktu sia-sia. i mean, hey kamu sudah membaca buku!)

    Salam Scorpio yang awesome!

  24. Mput | @Kopilovie says:

    Harus sebutkan alasannya ya? Baiklah.

    1. Rahasia Meede
    Sebagai penggemar kisah thriller, aku nggak pernah merasa harga diriku sebagai pembaca sangat terluka (gayamu) karena gagal BERKALI-KALI menebak twist ceritanya. Novel ini berengsek. Kalau ada yang nanya novel thriller terbaik yang aku baca untuk versi lokal, tanpa ragu aku akan jawab ini. Twistnya berlapis dan tidak tertebak. Well kalau ada yang bisa menebak semua twistnya, mungkin aku yang masih bodoh sbg pembaca.

    2. Misteri Patung Garam
    Lagi, sebagai penggemar thriller, aku juga akan merekomendasikan buku ini. Berbeda dengan Rahasia Meede yang berengsek, MPG lebih ke ‘main cantik’. Kalau bahasa anak gaul sekarang: jangan kasih kendor. Kita nggak dikasih waktu napas, diburu terus sampai ending. Well, then, keseluruhan novel ini juga oke.

    3. Tiga Sandera Terakhir
    Sama seperti buku penulisnya yang lain, aku suka ini. Meski aku jauh lebih suka Rahasia Sunyi (tapi gak bisa dimasukkan list ini sebaabb aku membacanya dua/tiga tahun lalu, bukan di 2016). But overall, thriller bang Bram termasuk salah satu yg terbaik untuk ukuran lokal.

    4. Chairil (biografi)
    Sama seperti yang mbok tulis. Aku juga suka Chairil edisi terbitan Gagasmedia ini. Meski dalam hati aku heran kenapa mendadak Gagas seolah ‘banting setir’ nerbitin biografi. Biografi penyair pula. Buku yang sepertinya hanya akan jadi makanan GPU. Well, lupakan. Tapi mereka nggak salah milih Bang Hasan untuk menuliskannya. Kisah hidup Chairil yang tak panjang itu benar-benar terasa hidup di tangan Bang Hasan Haspahani.

    5. Sastra, Perempuan dan Seks (Katrin Bandel)
    Ini non fiksi, sih. Ceritanya ini adalah kumpulan esai yang ditulis seorang warna negara asing yang studi di salah satu kampus di Jogja. Beliau kemudian menaruh perhatian pada fenomena sastrawangi yang terjadi di Indonesia. Dalam esai-esainya, Katrin Bandel menulis tentang penulis-penulis perempuan Indonesia yang dianggap orang sebagai penggebrak tradisi penulisan lokal. Dan ada juga pembahasan mengenai perempuan dalam sebuah cerita (dari cerita zaman balai pustaka sampai sastra modern). Menarik, sih. Aku merasa pandanganku sebagai perempuan Indonesia malah dibukakan lebar-lebar oleh seorang perempuan asing. Beliau punya perspektif yang sedikit berbeda tapi bikin mikir, bener juga sih. Hmm.

    Demikian.

  25. ervan setiawan says:

    nih buku bgus 🙂

    The Miracle of Mindbody Medicine
    Adi W . Gunawan

    Metafora padma
    – Bernard Batubara

    Garis waktu
    – Fiersa berasi

    sengaja ga di ksih tau sinopsisnya biar penasaran

    sekalian cobain Buku Hujan -Tere liye 🙂

    twitter : @saidrha

  26. Shelly Fw says:

    Buku2 keren yg kubaca tahun 2016:
    >Holy Mother – Akiyoshi Rikako
    > Katarsis – Anastasia Aemilia
    > Lelaki Harimau – Eka Kurniawan

    Btw kak, novel The Host juga aku suka~ itu karya Meyer yg paling standout buatku, sih hheu

    • ManDewi says:

      Eh, The Host bagus? Perlu aku catet, nih. Padahal aruuuu aja aku kelar baca The Chemist dan Stephenie Meyer masih konsisten dengan roman, detail, dan alur lambat (review di postingan terakhir).

      • Shelly Fw says:

        Woooh~ nanti aku mampir ke review The Chemist ah~ hehe. Iya The Host bagus, aku suka krn unsur survival lahir-batinnya tinggi, terus sama sekali nggak menye² hehehe.

  27. kribolover says:

    jujur saya dapat blog ini karena penasaran dengan banyaknya blogger yang sukses menjual produk rengginang singkong sikribo, setelah saya googling malah nemu blog ini tapi infonya bermanfaat. terimakasih sudah berbagi…

    silahkan kunjungi juga blog saya di http://www.sikribo.id cemilan bukan-bukan, bukan keripik bukan kerupuk tapi gurih dan renyahnya bukan main-main. info order, reseller, dropship dan agen silahkan hubungi saya di 082250295001 (tras – owner)

Leave a reply to ManDewi Cancel reply