Nasi Padang vs Senyuman

Lidahku semakin kering karena fatamorgana
Mendung menantang tetapi hujan tak kunjung datang
Bagaimana menghapus dahaga?
Tak ada sungai lebar menganga
Sementara mulutku harus terus berkata-kata
Meneriakkan kecaman mewakili rakyat jelata

Kata kasihan tak bisa menunda lapar
Debu jalanan tak bisa jadi makanan
Meskipun kau taburkan bumbu kacang di atasnya
Kotoran tak akan seenak sate ayam

Lapar ini, tak seperti biasa
Ada ikan bakar pemberian entah siapa
Tak kuhiraukan
Demi seorang gadis di seberang sana
yang duduk tenang menikmati roti jamuran
Sambil menunggu lampu merah menyala

“Lemparkan kepadaku sekotak nasi Padang.”
Mungkin begitu katanya pada setiap mobil yang lewat
Sementara kamu, dari balik kaca mobilmu
hanya melemparkan senyuman

Pikirmu cukup?

*

Sad Tears

[#PuisiHore2 – #3 – Makanan]

8 thoughts on “Nasi Padang vs Senyuman

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s