Kamu selalu bertamu di kepalaku tanpa tahu waktu. Bahkan ketika aku lebih memilih mimpi, kamu menarik-narik lenganku untuk kembali kepadamu. Sebenarnya tak apa, asalkan kamu berjanji tentang sesuatu. Yang sebenarnya juga, sudah aku impikan sejak dulu.
Kamu tahu tentang memendam rindu yang katanya bisa membuatmu mati lebih cepat? Aku tahu dari dia yang katanya mengkhawatirkan napasmu kian singkat-singkat. Katanya, kamu tak lagi kuat. Katanya lagi, kamu tak begitu banyak berbuat.
Kamu selalu menyangkal merasa rindu. Meski setiap kali berkata tidak, senyum ranum di sudut bibirmu. Debar jantungmu, menggetarkan bumi di bawah kakiku.
Kamu bilang janji harus ditepati. Aku bilang, janji harus ditempati. Coba di hati. Agar rindu jangan buru-buru mati.