#1435Karakter adalah proyek kedua dari Thumbstory yang saya ikuti. Proyek menulis kali ini bertema Ramadan, dan yang membuat saya tertantang adalah jumlah karakternya. Cuma 1435. Karakter. Dan 1435 karakter itu hanya sekitar 150 kata. Bagaimana membuat cerita sepanjang 1435 karakter tetapi tetap memenuhi unsur-unsur cerita? Saya pikir, kebanyakan orang seperti saya. Kesulitan membuat cerita sependek itu. Ternyata, dugaan saya salah. Ada sekitar 300 lebih cerita pendek (banget) yang di-submit pengguna aplikasi Thumbstory. Selayaknya kontes, #1435Karakter ini juga mencari tiga orang pemenang. Selain itu, 25 cerita terpilih akan dibukukan dalam e-book kumpulan cerita untuk kemudian dibagikan gratis.
Ada yang belum punya e-booknya? Silakan baca di sini.
Ada satu cerita saya di sana, lho. ^^ #Penting
Saya sendiri sudah membaca e-book #1435karakter ini dan saya mendapat banyak kejutan di dalamnya.
Hal-hal yang identik dengan Ramadan dan Lebaran akan banyak kita temui di kumcer ini. Ya iyalah. Hal meminta maaf, seperti yang diceritakan oleh BenefitaIntan dalam cerita berjudul Jadi Waktu Itu. Kata Benefita, meminta maaf itu semudah menghapus draft obrolan yang isinya membela diri lalu menggantinya dengan kata-kata maaf.
Hal identik lainnya terkait Ramadan adalah rutinitas pulang (baik ke kampung halaman atau juga ke sisi-Nya). Yang unik, ada tiga cerita berjudul sama: Pulang. *tepuk tangan* menandakan betapa Ramadan mengingatkan kita akan rumah, suatu tempat yang menjadi tujuan kita pulang dan menghabiskan waktu-waktu menyenangkan dengan orang-orang terdekat. Lama tak pulang? Yuk, baca cerita mereka tentang pulang. Barangkali bisa sedikit mengobati rindu pada rumah.
Pulang – Aizeindra
Ramadan Sepuluh Tahun Lalu – Mazmo
Ramadhan untuk Alif – Zaraharwieny
Tema berikutnya adalah mengenai hidayah. Seberapa banyak dari kita yang mendapat hidayah di bulan Ramadan? Tokoh dalam cerita-cerita berikut ini juga mengalami hal yang sama, lho. You are not alone. :))
Sinar Penyelamatku – Daisynta
Pencuri Bulan Ramadhan – Kiantiazizah
Kusyuk – Silvanmarss
Menjalani Ramadan tanpa orang-orang kesayangan? Kalau iya, artinya nasibmu sama dengan tokoh rekaan mereka:
Kenangan – Jungcookie
Ramadhan di Negeri Orang – Glowinggrant
Oh, bahkan Ramadan yang di satu sisi merupakan sebuah perayaan, juga menyimpan kesedihan bernama kehilangan. Telusuri apa yang hilang dari mereka di cerita-cerita berikut:
Pulang – Phelinafelim
TeguranMu – Ria_Indria08
Tik Tik Tik – Sofwan
Kemudian, pada akhirnya, yang kita inginkan adalah bahagia. Tawa. Seperti perasaan yang dibawa oleh cerita ini. Catatan: baca cerita-cerita berikut bersama seseorang, supaya kalian tidak dipandang aneh karena senyum-senyum sendiri. :))
THR – Amaniaghina
Tehku, Kak – Fahasyatta
*
Meskipun #1435Karakter bertema Ramadan tetapi nilai-nilai yang disampaikan cerita-cerita yang ada, berlaku setiap saat. Sepanjang tahun. Dengan kata lain, kita bisa mengalami kehilangan, hidayah, tawa atau bahkan kepulangan kapan saja. Sehingga kumpulan cerpen #1435Karakter ini bisa kita nikmati kapan saja. Tidak perlu menunggu saat-saat tertentu. Atau kalau mau, ketika memerlukan saran, boleh juga kita buka kumcer ini dan berhenti di halaman acak. Barangkali di cerita tersebut tersembunyi jawaban atas permasalahan-permasalahan.
Secara keseluruhan, meski masih ada beberapa typo, kesalahan EYD, cerita yang tidak sesuai tema (Ramadan/Lebaran), dsb, tetapi cerita-cerita dalam Kumpulan Cerpen #1435Karakter ini sangat bisa dinikmati. Dan sebagai salah satu yang ceritanya terpilih, tentu saya wajib mengucapkan terima kasih kepada Thumbstory atas proyek ini.
So, jangan ragu buka link-nya dan baca e-book ini. Kepada Thumbstory, ditunggu proyek menulis lainnya. Kepada kamu kamu kamu, sampai jumpa di proyek menulis Thumbstory berikutnya, dan semoga kita berjodoh dalam e-book yang lain. \m/
***